Kamis, 11 April 2013

Demam berdarah


Demam berdarah

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah.Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Berkas:Positive-tourniquet-test.gif
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya.Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini.Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya.Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras KaukasiaBerkas:Dengue.jpg

Diagnosis

Uji ELISA dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya interaksi antigen dan antibodi terhadap virus dengue.
Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam..Namun, karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk.Selain itu untuk mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan berbagai uji laboratorium.Beberapa tes yang biasanya dilakukan adalah studi serologi untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus dengue di tubuh pasien, menghitung titer antibodi terhadap virus dengue, dan penghitungan sel darah lengkap (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).Selain itu, uji laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah uji inhibisi hemaglutinasi, uji ELISA, dan reaksi berantai polimerase reverse transcriptase untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau asam nukleat spesifik terhadap virus dengue. Uji-uji tersebut dapat memakan waktu beberapa hari.

[sunting]Pencegahan

Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini.Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue.Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
  • Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.
  • Biologis
    Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
  • Kimiawi
    Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah.Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.

[sunting]Pengobatan

Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah.Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu.Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat.Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan.Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.

[sunting]Epidemiologi

Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada lama di dunia.Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan di ensiklopedia medis dari Cina tertanggal tahun 992.Seiiring dengan perkembangan global di bidang pelayaran dan industri pengiriman barang melalui laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk vektor bagi penyakit demam berdarah.Nyamuk dan virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah baru dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia.Salah satu epidemi demam berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia Tenggara.

Laporan resmi pertama mengenai pasien yang terjangkit penyakit serupa demam berdarah terjadi pada tahun 1779.
Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global

Tidak ada komentar:

Posting Komentar